Pengkhotbah 第1章 - Indonesia Baru
- 1
- Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.
- 2
- Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
- 3
- Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
- 4
- Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
- 5
- Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
- 6
- Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.
- 7
- Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
- 8
- Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.
- 9
- Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
- 10
- Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
- 11
- Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
- 12
- Aku, Pengkhotbah, adalah raja atas Israel di Yerusalem.
- 13
- Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri.
- 14
- Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
- 15
- Yang bongkok tak dapat diluruskan, dan yang tidak ada tak dapat dihitung.
- 16
- Aku berkata dalam hati: "Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih dari pada semua orang yang memerintah atas Yerusalem sebelum aku, dan hatiku telah memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan."
- 17
- Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Tetapi aku menyadari bahwa hal inipun adalah usaha menjaring angin,
- 18
- karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.
箴言選讀
箴言 22:19 |
---|
我今日以此特特指教你,為要使你倚靠上主。 |
詩歌分享